Jumat, 11 Januari 2008

TERORIS SELEWENGKAN PRAKTEK JIHAD

BAGI umat Islam, berjihad merupakan jalan yang sangat dianjurkan oleh Islam. Dalam banyak bentuknya, jihad dapat dilaksanakan secara individu, kelompok, maupun dalam masyarakat yang lebih besar, yakni bangsa dan negara. Namun demikian, tak dipungkiri masih ada segelintir kaum Muslimin yang salah dan menyelewengkan ajaran jihad untuk kepentingan tertentu.

Menurut intelektual dan aktivis yang juga mantan ketua Mantiqi Tsalis (3) Jamaah Islamiyah (JI), Nasir Abas, penyelewengan itu terjadi karena mereka salah memahami ajaran dan sejaran Islam, termasuk sirah Nabawiyyah. Untuk lebih detil membincang masalah tersebut, Tim At-Tanwir mewawancarai penulis buku best seller, Membongkar Jamaah Islamiyah; Pengakuan mantan Anggota JI, tersebut. Petikannya:

Sebenarnya bagaimana konsep jihad dalam Islam?
Konsep awal jihad dalam islam adalah difa’ (bertahan/mempertahankan diri). Seperti disitir oleh Al-Quran, “Aku (Allah) ijinkan kalian berperang bagi orang-orang yang diperangi dan dizalimi.” Ajaran jihad itu sendiri sebenarnya sangat mulia, karena untuk kemaslahatan dan membela kaum tertindas. Sehingga dalam melaksanakan ajaran ini tidak sembarangan dan dibutuhkan pengetahuan tentang Islam yang mendalam agar tidak salah dalam implementasinya kelak.

Sejauh yang Anda amati, bagaimana praktik jihad oleh umat Islam?
Sudah sejak lama umat Islam mengimplementasikan ajaran jihad. Misalnya saja di Afghanistan, Palestina, Irak, dan beberapa negara lain, kaum Muslim berjihad mempertahankan diri melawan penindasan dan kezaliman kaum imperialis dan kolonialis yang mengatasnamakan demokrasi dan HAM itu. Hanya saja dalam perkembangannya kemudian, praktek tersebut diselewengkan. Seperti di Poso, awalnya umat Islam berjuang membela diri dan melawan penindasan, namun pada akhirnya mereka justru menyerang warga sipil tak berdosa. Demikian pula di Ambon, mulanya membela kalangan tertindas, tapi selanjutnya mereka malah menyerang kalangan tak berdosa yang sama sekali tak tahu menahu. Penyelewengan itu juga terjadi dalam pemboman Bali, Hotel Marriot, dan lainnya, yang dilakukan oleh jaringan DR Azahari dan Imam Samudra Cs.

Mengapa penyelewengan ini terjadi?
Hemat saya, yang utama karena mereka salah dalam memahami ajaran Islam yang sebenarnya. Tujuan berjihad itu landasan dasarnya ada dua, yakni niat yang ikhlas, serta mengikuti ajaran bai Muhammad Saw. Ajaran nabi itu banyak, dan tidak satupun yang mengajarkan atau menyuruh kepada pengrusakan atau penzaliman. Jihad ini mulia, tetapi harus ditempuh dengan jalan yang mulia pula. Yang dilakukan oleh sebagian kecil kaum Muslim itu salah, caranya keliru sehingga menimbulkan kesengsaraan dan kezaliman baru. Kaum teroris kan tak peduli aturan itu, yang penting semua kafir harus diserang.

Bagaimana mengatasi salahpaham atau meluruskan pemahaman yang salah tersebut?
Harus mengkaji sejarah Islam, dan pelajari akhlak nabi Saw. Ini penting agar tidak terjadi penyelewengan ajaran Islam yang hanif dan toleran yang sesungguhnya untuk kesejahteraan dan kemaslahatan umat manusia.

Kalau dalam konteks sekarang ini, idealnya jihad dalam bentuk apa?
Yang terpenting ya jihad melenyapkan penindasan dan kezaliman. Pemberantasan korupsi misalnya, adalah jihad yang mulia, karena korupsi telah menyengsarakan banyak orang. []